11 May, 2006














'Goths' Cenderung Suka Lukai Diri Sendiri



Mengapa remaja seolah-olah memiliki
masalah unik dan tidak mudah dipahami? Ungkapan ini mungkin banyak dilontarkan
para orang tua, namun bagaimana dengan para remaja sendiri? Sebuah penelitian
terbaru di Inggris melakukan analisa tentang pola laku remaja, terutama remaja
beraliran gothic atau lebih dikenal dengan sebutan 'goths'.


Melukai diri sendiri yang termasuk
gangguan mental serius menjadi salah satu ciri khas remaja beraliran goths,
dibandingkan remaja dari komunitas lain.


Para peneliti University of Glasgow,
Skotlandia melakukan survei pada 1.258 remaja dengan kisaran usia remaja (11,
13, 15 dan 17 tahun). Pada studi tersebut dicatat, sekitar 53 persen yang
mengikuti aliran gothic (Goth subculture)


mengaku suka mencederai diri sendiri
sementara 47 persen lainnya cenderung berusaha untuk mengakhiri hidupnya.
Sepuluh persen dari 93 responden yang merasa memiliki identifikasi dengan aliran
goth mengatakan suka mencederai diri sendiri.


Sebenarnya hampir separuh dari remaja
mencederai diri sendiri sebelum memutuskan memilih aliran goths, dengan aliran
ini mereka merasa tekanan emosi mereka lebih diperhatikan dan dimengerti.


Melukai diri sendiri seperti: memotong,
membakar atau memukul diri sendiri untuk menimbulkan rasa sakit, adalah sebuah
cara menunjukkan masalah emosi mereka. Hal tersebut bisa dihubungkan dengan
depresi, usaha bunuh diri, dan berbagai masalah kejiwaan dalam kehidupan
selanjutnya.


Pengikut aliran Goths ini sangat suka
mengenakan baju warna hitam, make-up putih pucat dan memiliki selera musik rok
lebih ke arah akar musik punk.


Mereka yang tergabung dalam kelompok
tersebut memiliki ikatan hubungan yang kuat, yang biasanya datang dari berbagai
latar belakang seperti perbedaan faktor sosial, keluarga brokenhome, merokok,
penggunaan alkohol, ataupun depresi yang sudah ada sebelumnya, semua masih
diperhitungkan dalam penelitian ini.



Robert Young,
psikologis yang mengepalai studi ini mengatakan: "Meskipun hanya sebagian kecil
para remaja yang diidentifikasi termasuk dalam sub-culture gothic ini,
namun rata-rata kecenderungan bunuh diri dan melukai diri sendiri sangat tinggi.


Namun Young mengatakan apapun kelompok
yang mereka ikuti, tindakan melukai diri sendiri dan bunuh diri harus diwaspadai,
meskipun dalam hal ini para orang tua tak perlu terlalu khawatir jika mereka
mengidentifikasi buah hati mereka tergabung dengan kelompok Goth. "Daripada
melakukan tindakan beresiko, akan lebih baik jika memanfaatkan ikatan kelompok
dengan sesuatu yang lebih berguna dan saling mendukung emosi antar sesama
anggotanya yang rata-rata adalah kawan sebayanya," tambah Young yang menyatakan
masih akan melakukan studi lebih lanjut.



Dr Michael van Beinum,
seorang konsultan anak dan psikologis remaja di Lanarkshire Public Healthcare
Trust ikut menyampaikan pendapat pada penelitian yang dimuat di British Medical
Journal ini.


Beinum mengatakan dukungan sosial
sangat penting untuk para remaja dan membantu mereka menyelesaikan kesulitan
yang tengah mereka hadapi, karena itu menemukan teman sebaya dengan dengan minat
misalnya seperti kelompok goths bisa membuat mereka bisa lebih menyesuaikan diri.


"Orang dewasa hendaknya harus membantu
remaja yang bermasalah, terutama remaja yang pasti tergabung dalam kelompok
gothic dan kerap melakukan tindakan beresiko. Kita bisa mempelajari mekanismenya
lebih jauh untuk mengatasi masalah tekanan dari dalam ini," jelas Beinum.
Sementara

Avis Johns
,

dari perwakilan Young Minds menyatakan melukai diri sendiri adalah tindakan
serius, laporan ini bisa membantu masyarakat ikut mendukung mekanisme
penanggulangan remaja yang lemah secara emosional.






0 comments: