20 November, 2006

Beda antara Cinta dan Cocok

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK
Oleh: Dr. Paul Gunadi


Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta.

Cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang.

Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini.
Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu.
Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu, kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri
dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena kesabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang
simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut di atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita menyukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.

Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.

Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap
demikian. Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin
membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok.


Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.

Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang
cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya,dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya.
Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya, berarti
saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!

Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok!

Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta di lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!


Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok,doa ini sangat indah semoga juga bisa memberikan kesadaran bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang
Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai jenis kelamin dan kebutuhan teman2. Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik
Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga bermanfaat, amiin....


PRAYER FOR LIFETIME PARTNER


Tuhanku,

Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.


Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.

Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau.

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.

Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.

Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.


Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/ketampanan tetapi karena hatiku.

Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.

Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.


Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.

Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :

Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku.

Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa
untuknya.

Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.

Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amiin

14 August, 2006

Adakah Orang yang Mendo'akan kita?

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke,sudah7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan airmata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, "

Tuhan,aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah". Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.

Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain ... sebaliknyaperbanyaklah berbuat baik & berdoa buat orang lain.

....semoga itu bukan karena "Ketakutan" jika aku melangkah
....semoga itu bukan karena "Keberanian" jika aku melangkah
....semoga itu bukan karena "Kesombongan" jika aku melangkah
....semoga itu bukan karena "Kerendahdirian" jika aku melangkah
....semoga itu bukan karena "Mengharap pandangan orang" jika aku melangkah
....semoga itu bukan karena "Merasa kasihan" jika aku melangkah
....semoga itu karena "Kerinduan" jika aku melangkah
....semoga itu karena "Cinta" jika aku melangkah
....semoga itu karena "Hakikat" jika aku melangkah
....semoga itu karena "ALLAH"
"Ya ALLAH, let me love You and give my best only for You"

04 August, 2006

Sahabat!


Ada satu perbedaan antara menjadi seorang KENALAN dan menjadi seorang SAHABAT

Pertama, seorang kenalan adalah seorang yang namanya kau ketahui, yang kau lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kau miliki persamaan, dan yang di sekitarnya kau merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kau undang ke rumahmu dan dengannya kau berbagi. Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kau bagi hidupmu, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kau mengerti karena kau tidak cukup tahu tentang mereka.

Sebaliknya, seorang sahabat adalah seseorang yang kau cintai... Bukan karena kau jatuh cinta kepadanya, namun kau peduli akan orang itu, dan kau memikirkannya ketika mereka tidak ada.

Sahabat-sahabat adalah orang dimana kau diingatkan ketika kau melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kau tahu itu karena kau mengenal mereka dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang kau lihat dalam pikiranmu. Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu.

Mereka menelpon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh suatu alasan pun. Mereka berkata jujur dan kau melakukan hal yang sama. Kau tahu bahwa jika kau memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu. Dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya. Mereka adalah orang-orang yang kau cintai dengan sadar ataupun tidak.

Mereka adalah orang-orang dengan siapa kau menangis ketika kau tidak diterima di suatu tes. Dan orang-orang yang menangis lantaran berat untuk berpisah denganmu di pesta perpisahan. Mereka adalah orang-orang yang pada saat kau peluk, kau tidak akan berpikir berapa lama kau memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri.

Mungkin mereka adalah orang yang memegang cincin pernikahanmu, atau orang yang mengantarkan atau mengiringmu pada saat pernikahanmu, atau mungkin dialah orang yang kau nikahi.

27 July, 2006

TUJUH DOSA BESAR

(diringkas dari Principle Centered Leadership, Stephen R. Covey)

Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa ada tujuh hal yang menghancurkan
kita. Ke semuanya berkaitan dengan kondisi sosial dan politik.

Obat penangkal dari setiap "dosa besar" ini adalah suatu standar eksternal
yang eksplisit atau sesuatu yang berdasarkan pada prinsip dan hukum alam,
bukan pada nilai-nilai sosial.

1. Kekayaan tanpa kerja.

Ini mengacu pada praktek mendapatkan sesuatu tanpa modal atau usaha, hanya
memanipulasi pasar, asset, orang dan barang, sehingga anda tidak harus
bekerja atau menghasilkan nilai tambah. Sekarang banyak profesi yang
berkenaan dengan menumpuk kekayaan tanpa bekerja, mengumpulkan banyak uang
tanpa membayar pajak, mengambil keuntungan dari dana-dana pemerintah tanpa
menanggung bagian beban keuangan yang wajar, dan menikmati semua keuntungan
dari status suatu warga negara dan keanggotaan suatu badan hukum tanpa mau
memikul resiko atau tanggung jawab apa pun. Ini semua didasarkan pada suatu
rencana cepat kaya atau spekulasi yang menjanjikan pelakunya dengan
iming-iming, "Anda tidak perlu bekerja untuk menjadi kaya." Motif emosional
yang utama adalah ketamakan.

Tingkah laku dan norma-norma sosial yang demikian akan menimbulkan distorsi.
Bagaimanapun apabila anda menjauhi hukum alam, maka cara penilaian anda
akan terpengaruh secara negatif. Anda akan mendapatkan ide-ide
yangmenyimpang.

Sering kita ketahui banyak eksekutif yang menceritakan bagaimana mereka
meninggalkan hukum dan prinsip-prinsip alam itu selama beberapa waktu, lalu
mulai secara berlebihan membangun, meminjam uang dan

berspekulasi tanpa benar-benar membaca arus atau memperoleh umpan balik yang
obyektif. Kini mereka menanggung hutang besar. Mungkin mereka harus
bekerja keras hanya untuk bertahan hidup.

Kembalilah ke hal-hal dasar. Tangan kembali ke bajak. Tak perlu ragu untuk
bersikap konservatif, berpegang teguh pada hal-hal yang mendasar, dan lebih
suka tetap kecil namun terbebas dari hutang.

2. Kenikmatan tanpa suara hati.

Pertanyaan utama dari orang yang belum matang, egois, dan suka kenikmatan
adalah, "Apa manfaatnya bagi saya? Apakah ini akan menyenangkan saya?
Apakah ini akan memudahkan saya?" Banyak orang mendambakan kenikmatan namun
mengabaikan suara hati dan tanggung jawab, bahkan mereka melupakan atau
meninggalkan sama sekali keluarganya dengan alasan mengerjakan urusan mereka
sendiri. Mereka menganggapnya sebagai bentuk kemandirian. Tetapi kemandirian
bukan keadaan yang paling dewasa, hanya sebuah posisi di tengah jalan menuju
kondisi kesalingtergantungan - kondisi yang paling maju dan matang.

Kenikmatan tanpa suara hati merupakan salah satu godaan bagi para eksekutif
saat kini. Banyak orang menganggap dirinya telah sukses lalu merasa bebas
untuk melakukan apa yang diinginkannya. Mereka mencari kenikmatan. Padahal
kenikmatan tanpa suara hati hanya menimbulkan luka dan sakit hati bagi
orang-orang lain.

Suara hati adalah tempat bersemayamnya kebenaran dan prinsip-prinsip abadi
-monitor internal hukum alam. Belajarlah untuk memberi dan menerima, tidak
hidup egois, peka, penuh perhatian.Jika tidak, maka tidak akan ada rasa
tanggung jawab sosial dalam kegiatan-kegiatan kenikmatan kita.

3--Pengetahuan tanpa karakter.

Bagaimanapun berbahayanya pengetahuan yang sempit, jauh masih lebih
berbahaya pengetahuan tanpa karakter yang kuat dan berprinsip. Perkembangan
intelektual yang murni tanpa perkembangan karakter internal yang sepadan
sama halnya dengan menyerahkan mobil sport bertenaga tinggi ke tangan remaja
yang kecanduan obat bius.

Sayangnya ada saja orang yang tak suka dengan pendidikan karakter, karena
mereka menganggap, "Itu adalah urusan sistem nilai anda." Tetapi anda bisa
mendapatkan seperangkat nilai umum yang disetujui semua orang, bahwa
kebaikan, keadilan, martabat, sumbangsih, dan integritas adalah patut untuk
dipertahankan. Tak seorang pun akan menentang anda dalam hal ini.

Jadi, marilah memulai dengan nilai-nilai yang tidak dapat dipertentangkan
kemudian memasukkan nilai-nilai itu ke dalam sistem pendidikan, pelatihan
dan pengembangan perusahaan kita. Marilah mencapai keseimbangan yang lebih
baik antara perkembangan karakter dan intlektual.

4. Bisnis tanpa moralitas (etika).

Adam Smith, dalam bukunya Moral Sentiments, menjelaskan betapa mendasarnya
dasar moral bagi keberhasilan sistem ekonomi; yaitu bagaimana kita saling
memperlakukan satu sama lain, semangat untuk berbuat baik, melayani, memberi
bantuan. Apabila kita mengabaikan dan membiarkan sistem ekonomi berjalan
tanpa dasar moral serta tanpa pendidikan berkelanjutan, kita akan segera
membentuk masyarakat dan bisnis yang tidak bermoral, kalau bukan asusila.

Bagi Adam Smith, setiap transaksi bisnis merupakan tantangan moral agar
kedua belah pihak memperoleh hasil yang adil. Keadilan dan kemauan baik
dalam bisnis adalah tiang penyangga sistem perdagangan bebas yang disebut
kapitalisme. Sistem ekonomi kita merupakan hasil dari demokrasi
konstitusional dengan pemenuhan hak-hak minoritas juga. Semangat
menang-menang adalah semangat moralitas, semangat saling menguntungkan,
semangat keadilan bagi semua yang terlibat.

5--Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan.

Apabila ilmu pengetahuan semuanya menjadi teknik dan teknologi, ilmu
pengetahuan dengan cepat akan merosot menjadi manusia melawan kemanusiaan.
Teknologi berasal dari paradigma ilmu pengetahuan. Jika hanya sedikit sekali
tujuan kemanusiaan yang ingin dicapai oleh teknologi, maka kita akan menjadi
korban teknologi kita sendiri. Bagaimana pun teknologi harus bersandar pada
dinding yang benar; yaitu kemanusiaan. Bila tidak, maka evolusi atau bahkan
revolusi dalam ilmu pengetahuan takkan atau sedikit sekali membawa pada
kemajuan manusia yang nyata dan berharga.

Satu-satunya hal yang belum berevolusi adalah hukum dan prinsip-prinsip
alam, misal, sebelah utara pada kompas tak pernah berubah. Ilmu pengetahuan
dan teknologi telah mengubah wajah hampir semua yang lain. Tetapi hal yang
mendasar masih tetap berlaku seiring dengan berlalunya waktu.

6--Agama tanpa pengorbanan.

Tanpa pengorbanan kita mungkin aktif dalam kelompok agama namun tidak
hidup beriman. Kelompok agama hanyalah tirai sosial agama belaka. Tidak ada
kerja sama nyata dengan orang-orang, atau berusaha lebih keras lagi, atau
mencoba memecahkan masalah-masalah sosial kita.

Melayani kebutuhan orang lain memerlukan pengorbanan, setidaknya
pengorbanan kesombongan dan prasangka diri kita sendiri. Jika sebuah agama
hanya dilihat sebagai suatu sistem hierarki biasa, pemeluknya tidak akan
memepunyai semangat pelayanan atau semangat ibadah yang mendalam. Sebaliknya
mereka akan memusatkan perhatian pada ritual lahiriyah dan semua
bentuk-bentuk luar agama yang bisa dilihat. Namun, mereka bukan orang-orang
yang berpusat pada TUHAN atau prinsip.

Peimpin-pemimpin tangguh yang bersemangat pengabdian tinggi memiliki
kerendahan hati. Dan, ini adalah tanda-tanda orang yang benar-benar beriman.
Ada banyak CEO yang merupakan pemimpin abdi yang rendah hati, yang
mengorbankan kebanggaan dan membagi kekuasaan mereka.

Mereka memiliki pengaruh baik di dalam dan di luar perusahaan.

Sedihnya banyak orang menginginkan "agama" atau paling tidak berpenampilan
beragama tanpa mau melakukan pengorbanan apa pun. Mereka menginginkan
spiritualitas yang besar namun tak mau berpuasa sedikit pun atau diam-diam
memberikan pelayanan.

7--Politik tanpa prinsip.

Anda lihat banyak politisi menghabiskan banyak uang untuk membangun citra,
meskipun citra itu dangkal, tiada isi, hanya untuk memperoleh suara dan
jabatan.

Bila ini terjadi, maka sistem politik akan bekerja terlepas dari hukum-hukum
alam. Padahal Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menulis, "Kami percaya
kebenaran-kebenaran ini dengan sendirinya, bahwa Manusia diciptakan setara,
bahwa mereka diberkati oleh Pencipta dengan Hak-hak tertentu yang melekat
pada dirinya, antara lain hak akan kehidupan, kemerdekaan, dan pencarian
kebahagiaan."

Kunci bagi masyarakat yang sehat adalah menciptakan kemauan sosial, sistem
nilai, selaras degan prinsip-prinsip yang benar. Apabila tak ada prinsip,
tidak ada yang bisa anda jadikan tempat bergantung. Prinsip adalah kompas
penunjuk arah utara yang sejati. dan indikator bagi landasan tempat kita
membangun sistem nilai. Dan, keduanya berjalan selaras.

Adalah ironi, bila banyak perusahaan mencanangkan pernyataan misi yang
agung, tetapi di jalan raya orang ditodong di siang bolong, atau banyak
orang yang dirampas harga diri, uang, dan jabatannya tanpa melalui proses
yang semestinya.

Dalam film The Ten Commandements, Nabi Musa berkata pada Firaun, "Kami harus
dipimpin oleh hukum ALLAH, tidak olehmu." Sesungguhnya ia berkata, "Kami
tidak akan diperintah oleh seseorang kecuali jika orang itu merupakan
penjelmaan hukum."

Di dalam masyarakat dan organisasi-organisasi yang terbaik, hukum alam dan
prinsip-prinsip berlaku - inilah konstitusi - dan bahkan orang-orang puncak
harus tunduk pada prinsip-prinsip itu. Tak seorang pun lebih tinggi dari
hukum.